Mengenal Masalah Perilaku Anak: ODD

Oppositional defiant disorder (ODD) adalah pola perilaku marah atau mudah tersinggung yang terus-menerus; argumentatif, perilaku menantang terhadap figur penguasa; dan mendendam. Pada beberapa anak dengan ODD, perilaku ini hanya terlihat di satu tlingkungan saja-biasanya di rumah. Pada kasus yang lebih parah terjadi pada beberapa lingkungan. Untuk diagnosis ODD, frekuensi dan intensitas perilaku ini harus berada di luar batas wajar untuk tingkat perkembangan anak, jenis kelamin dan budaya.

Sebenarnya, normal bagi anak-anak untuk bersikap menentang dan menantang setidaknya untuk beberapa waktu atau keadaan. Sebenarnya, ini pertanda perkembangan yang sehat. Jadi, kapan perilaku menentang ini dianggap sebagai gangguan ODD? Diagnosisnya sebaiknya tidak diberikan terburu-buru, misalnya kepada balita yang baru mengetahui bahwa kata favoritnya yang baru adalah “tidak”.

ODD biasanya didiagnosis pada usia dini dan berhenti didiagnosis sekitar masa remaja. Anak-anak yang memiliki ODD memiliki pola masalah perilaku yang terus menerus.

Gejalanya meliputi:

  • Menjadi sangat marah dan mudah tersinggung
  • Sering mengamuk
  • Sering kehilangan kesabaran
  • Mudah tersinggung
  • Berdebat dengan figur otoritas
  • Menolak mengikuti aturan
  • Sengaja bersikap menyebalkan atau mengganggu orang lain
  • Menyalahkan orang lain karena kesalahannya
  • Menjadi pendendam
  • Tingkat percaya diri rendah
  • Mudah frustrasi

Semua anak mungkin memiliki gejala ini sesekali, namun yang membedakan ODD dari perilaku oposisi normal adalah seberapa parahnya, dan berapa lama waktu mereka bersikap seperti itu. Seorang anak dengan ODD akan memiliki masalah perilaku ekstrem setidaknya selama enam bulan.

Ciri lain ODD adalah jumlah “kerusakan” yang terjadi pada hubungan keluarga. Rasa frustrasi harian yang terus menerus – perintah, argumen, ledakan-ledakan yang benar-benar “meledak” – terbangun dari waktu ke waktu, dan interaksi negatif ini merusak ikatan orang tua-anak dan menciptakan perilaku bermusuhan antar mereka.

Sulitnya menjadi orang tua

Anak-anak yang memiliki masalah perilaku seringkali membuat orang tua bersikap ekstrem. Mereka mendorong orang tua untuk bersikap permisif atau mereka mendorong orang tua untuk menjadi pemaksa yang berharap jumlah kontrol yang lebih besar akan membuat anak tersebut mendengarkan.

Tak satu pun dari titik ekstrem ini cocok untuk menjadi orangtua yang ideal. Orang tua pastinya tidak pernah berniat untuk memperkuat perilaku buruk anak, namun kita sering tidak menyadari saat kita melakukannya. Berikut adalah dua skenario umum:

  1. Anda menyuruh anak Anda untuk berhenti bermain game dan bersiap-siap tidur. Dia mengabaikan dua permintaan pertama Anda. Saat Anda menyuruh untuk ketiga kalinya, Anda sangat marah sehingga Anda berteriak.
  2. Anda menyuruh anak Anda untuk berhenti bermain game dan bersiap-siap tidur. Dia mengamuk karena dia ingin terus bermain. Anda tidak ingin dia bermain begitu lama sebelum tidur, jadi Anda mengalah dan mengatakan bahwa dia bisa bermain selama sepuluh menit lagi – tapi kemudian dia harus tidur.

Dalam skenario pertama, anak Anda belajar bahwa berteriak adalah cara yang dapat diterima untuk menyampaikan pesan. Lebih tepatnya, dia mungkin juga belajar bahwa dia dapat terus mengabaikan beberapa permintaan pertama (di mana Anda belum berteriak) hingga saat Anda berteriak (yang diartikannya bahwa Anda sudah serius).

Dalam skenario kedua, anak Anda telah belajar bahwa mengamuk mungkin memberinya sesuatu yang dia inginkan, jadi dia akan cenderung melakukannya lagi di masa depan.

Kedua skenario ini dapat membuat keluarga menghadapi konflik di masa depan, dan semakin diulang, maka hal ini akan menjadi pola perilaku yang sulit dipecahkan. Skenario seperti ini tidak hanya terjadi pada anak dengan ODD, namun interaksi negatif yang diulang seperti ini justru membuat masalah perilaku semakin mungkin terjadi.

Dalam kasus ini, kita tidak dapat menyalahkan orang tua maupun anak, namun orang tua perlu mengetahui bahwa anak mempelajari pola dan mereka belajar bagaimana bertindak melalui pengalaman demi pengalaman yang mereka jalani.

Anak-anak dengan ODD cenderung lebih menentang orang yang mereka kenal dengan baik, seperti orang tua. Ini terjadi karena pola hubungan dan pengalaman yang sudah mereka kenali. Sedangkan di tempat seperti sekolah, di mana anak-anak kurang menguasai secara umum mengenai lingkungan mereka, jenis perilaku yang umum terjadi pada ODD mungkin tidak akan terlihat sama sekali.

ADHD dan ODD

Menurut penelitian 30 sampai 50 persen anak-anak dengan ADHD juga mengalami ODD. Anak-anak dengan ADHD secara biologis muda merasa terganggu, impulsif, mengalami kesulitan bertahan di satu tempat untuk sementara waktu. Jadi anak-anak dengan ADHD seringkali mulai melakukan hal-hal yang oleh orang tua dianggap terlarang. Dan kemudian ketika anak-anak itu mendapat umpan balik negatif, mereka mulai berorientasi negatif pada orang dewasa. Pola interaksi negatif yang berulang ini dapat menyebabkan ODD berkembang.
Tapi perkembangan ODD mungkin berkaitan dengan temperamen anak dan akan terlihat sejak dini. Anak-anak yang memiliki banyak kesulitan untuk menenangkan diri saat mereka balita dan terus berjuang dengan kemampuan mengendalikan emosi saat menghadapi kekecewaan atau frustrasi mungkin memiliki ODD. Orang dewasa di lingkungan mereka mungkin lebih cenderung mengakomodasi tuntutan mereka agar keluarga mereka berfungsi selaras mungkin.

Anak-anak yang telah mengalami banyak stres dan trauma hidup juga lebih cenderung memiliki ODD.

Mengapa pengobatan itu penting?

Penting untuk mendapatkan perawatan guna memperbaiki hubungan orang tua dan anak, untuk kesehatan dan kebahagiaan seluruh keluarga. Hal ini juga penting bagi masa depan anak Anda. Jika tidak, beberapa anak akan tumbuh dengan ODD, yang lain akan terus memiliki masalah perilaku, yang dapat menyebabkan penolakan teman sebaya dan kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat, belum lagi perselisihan keluarga yang terus berlanjut.

Mereka juga cenderung tidak mencapai potensinya. Jika sesuatu tidak berjalan, mereka cenderung menyalahkan orang lain, dan bukannya introspeksi.

Dalam sebagian kecil anak-anak dengan ODD, perilaku buruk akan terus berkembang menjadi conduct disorder, yang merupakan gangguan perilaku yang lebih parah yang mencakup tindakan kriminal seperti mencuri, membakar dan menyakiti orang.

Untuk itu penting sekali mendapatkan perawatan sesegera mungkin ketika seorang anak baru didiagnosis mengalami gangguan perilaku.

Perawatan ODD

Orang tua memainkan peran kunci dalam pengobatan ODD. Ini mungkin mengejutkan, karena walaupun anak-anak adalah mereka yang didiagnosis ODD, namun hubungan orang tua-anak yang perlu diperbaiki, yang berarti kedua belah pihak perlu melakukan perubahan untuk kembali ke jalur semula.

Semua program memiliki kesamaan tujuan, seperti membantu orang tua menemukan jalan tengah antara bersikap terlalu otoritatif dan terlalu permisif. Seorang terapis perilaku membantu orang tua belajar bagaimana melatih perilaku anak mereka dengan menetapkan harapan yang jelas, memuji anak-anak saat mereka menurut dan bagaimana menerapkan disiplin yang efektif jika mereka tidak menurut. Orang tua juga perlu belajar untuk menggunakan strategi ini secara konsisten – satu alasan mengapa strategi manajemen perilaku terkadang tidak berhasil adalah karena orang tua mencoba teknik yang berbeda, bertentangan, atau tidak mengikuti satu program secara konsisten. Orang tua dan anak-anak juga akan belajar keterampilan memecahkan masalah yang dapat mereka gunakan saat ada masalah.

Program pelatihan orang tua mungkin mencakup sesi dengan orang tua dan anak-anak yang bekerja sama, atau hanya orang tua saja. Beberapa program yang berbeda meliputi:

  • Parent-Child Interaction Therapy (PCIT)
  • Parent Management Training (PMT)
  • Defiant Teens
  • Positive Parenting Programme (Triple P)
  • The Incredible Years

Dokter mungkin juga merekomendasikan pelatihan keterampilan sosial untuk membantu memperbaiki hubungan dengan teman sebaya atau terapi perilaku kognitif jika dia mengalami kecemasan atau depresi.

Tidak ada obat yang disetujui Ikatan Dokter manapun untuk ODD, namun obat kadang-kadang digunakan sebagai tambahan terapi perilaku. Obat anti-psikotik seperti Abilify (aripiprazole) dan Risperdal (risperdone), yang telah terbukti mengurangi agresi dan mudah tersinggung, sering digunakan pada kasus di mana seorang anak berisiko dikeluarkan dari sekolah atau rumah. Pengobatan stimulan dapat digunakan jika anak memiliki impulsif yang berlebihan, termasuk mereka yang memiliki diagnosis ADHD. Antidepresan (SSRI) dapat membantu jika seorang anak mengalami depresi atau kecemasan yang mendasarinya.

Terlepas dari rencana perawatan yang direkomendasikan oleh terapis Anda, orang tua perlu memberikan banyak dorongan. Anak-anak tidak akan tiba-tiba terbangun dan berharap perilaku mereka lebih baik hari itu dan kemudian meminta bantuan semua orang dewasa dalam kehidupan mereka untuk dapat berubah. Orang tua atau orang dewasa lain yang perlu berinisiatif memberikan bantuan dan dorongan.

Tapi begitu dinamika keluarga mulai berubah, dan anak-anak (dan orang tua) mulai merasa lebih percaya diri dalam kemampuan mereka untuk bergaul, semua orang akan jauh lebih bahagia.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s