TIdak jarang kita mendengar kalimat ini keluar dari mulut orang dewasa, bukan? “Ah, anak mana ngerti?”
Sebagai guru Sekolah Minggu, salah satu kalimat tabu yang harus kita hindari adalah, “Anak mana ngerti?”. Anak-anak menyimpan potensi lebih dari yang Anda pikirkan, jangan anggap remeh mereka.
Pemikiran “Ah anak mana ngerti” ini membuat kebanyakan program Sekolah Minggu dibuat hanya untuk bersenang-senang. Guru Sekolah Minggu seolah putus asa dengan kompleksnya masalah yang mereka hadapi sehingga akhirnya lebih terpaku pada “jumlah kehadiran” anak-anak daripada tujuan penginjilan atau pemuridan anak-anak.
Ya, tidak dapat dipungkiri bahwa Sekolah Minggu memiliki segudang masalah, baik dari luar maupun dari dalam gereja. Namun hal ini tidak lantas membenarkan sikap Guru Sekolah Minggu yang menyepelekan anak dan hanya menitik beratkan pada program, jumlah kehadiran dan kesenangan anak semata-mata.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang harus kita, Guru Sekolah Minggu, renungkan baik-baik. Pertanyaan yang merupakan dasar dari pelayanan Sekolah Minggu:
Mengapa melayani anak-anak?
Pertanyaan mendasar yang kita harus tanyakan pada diri kita sebelum bergabung dalam Sekolah Minggu adalah, “Mengapa anak-anak ini harus dilayani?” Tuhan Yesus tidak meremehkan anak-anak, dan Ia tidak ingin kita meremehkan anak-anak (Matius 18:10).
Jawaban dari pertanyaan di atas adalah, “Karena Tuhan Yesus tidak ingin satupun dari anak-anak ini terhilang” (Matius 18:14).
Jika Anda terpanggil untuk melayani Sekolah Minggu, tujuan Anda bukan sekedar membuat penuh Sekolah Minggu di gereja Anda, atau sekedar menghibur anak-anak yang datang, tapi memuridkan anak-anak ini sehingga di kemudian hari mereka tidak terhilang.
BISAKAH ANAK-ANAK MENERIMA KRISTUS?
Ketika Yesus sedang mengajar, beberapa orang membawa anak-anaknya kepada Yesus supaya dijamah. Murid-murid Yesus marah kepada mereka karena berpikir anak-anak ini akan mengganggu Gurunya.
Apakah kisah ini familiar dengan apa yang terjadi saat ini? Pernahkah Anda mengalami Sekolah Minggu yang diminta memelankan suara anak-anak karena mengganggu ibadah umum? Pernahkah Anda melihat tempat Sekolah Minggu yang dibuat begitu jauh dari Ibadah Umum (sekalipun itu di tempat parkir) agar anak-anak tidak mengganggu?
Apa reaksi Yesus? Yesus marah pada murid-muridNya, lalu memeluk anak-anak itu dan memberkati mereka (Markus 10:14-16). Hey! Bukankah ini terdengar seperti ironi yang luar biasa? Yesus membela anak-anak itu (yang dikuatirkan akan mengganggu) dan memarahi murid-muridNya (yang berusaha membela-Nya)! WOW!
Mungkin sebagian Anda berkata “tapi anak-anak ini tidak akan mengerti”..
Apa yang Yesus lakukan? YESUS MEMELUK MEREKA! Yes! Yesus membuat anak-anak ini merasakan kasih yang luar biasa! Dapatkah Anda membayangkan rasanya dipeluk oleh Yesus? Anak-anak ini mengalaminya. Ini adalah pesan untuk kita, Guru Sekolah Minggu! Biarkan anak-anak ini datang kepada Yesus dan merasakan kasih-Nya yang besar!
Anak-anak ini mungkin belum paham soal bagaimanaa Yesus dapat masuk ke dalam hati, tapi mereka paham soal KASIH.. karena mereka bisa merasakannya,… melalui Anda!
BAGAIMANA CARANYA?
Ngomong-ngomong soal mengerti, ternyata Yesus menaruh kepercayaan lebih besar terhadap anak-anak dibanding kita. Baca saja apa yang Dia katakan
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.(Matius 18:3)
Seorang anak lebih mudah bertobat dan menerima Yesus dalam hati mereka. Bagi mereka sederhana saja “Saya orang berdosa, dan dosa itu sangat-sangat buruk. Dosa harus dihukum seberat-beratnya (Mereka mengerti konsep hukuman). Tapi Tuhan Yesus mencintai saya dan menanggung hukuman itu untuk saya”
BISAKAH ANAK-ANAK DIPAKAI TUHAN?
Saudaraku, kita harus benar-benar mengubah pola pikir kita mengenai melayani anak. Kita tidak sekedar membuat mereka menjadi pengunjung setia Sekolah Minggu, tapi goal utama kita seharusnya adalah PERUBAHAN HIDUP setiap anak-anak yang sudah MENERIMA YESUS dan KOMITMEN mereka untuk mengikut Yesus dan menjadi SAKSI HIDUP di manapun mereka berada.
Ketika Yesus menaiki keledai dan memasuki Yerusalem, Ia menyembuhkan banyak orang dan anak-anak kecil bersorak-sorai memuji Dia mengatakan “Hosana bagi Anak Daud” dan ini membuat jengkel Imam-imam Kepala dan Ahli-ahli Taurat. Saking jengkelnya, mereka mengadu pada Yesus dan berkata “Kamu dengar mereka bilang apa?”
Yesus menjawab:
“Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?”
Anak-anak BISA dipakai Tuhan, untuk menceritakan kebaikan dan karya Tuhan yang luar biasa. Jangan anggap remeh anak-anak yang Anda layani. Mereka bisa dipakai Tuhan.
Anda, Guru Sekolah Minggu, memiliki pilihan,… Apakah mereka akan menjadi “sesuatu” di tangan Anda, para pahlawan? Apakah Anda mau jadi perpanjangan tangan Tuhan yang membentuk mereka sejak kecil?
Jika Ya, jangan anggap remeh anak-anak ini!